Wednesday, January 14, 2015

WISATA BATU KUDA MANGLAYANG BANDUNG

Wisata Situs Batu Kuda Manglayang, merupakan objek wisata Jawa barat yang terletak di lereng gunung Manglayang didaerah Bandung Timur. Kenapa disebut Batu Kuda?? Tentu penamaan tersebut memiliki latar belakang. Dahulu kala menurut cerita nenek moyang, seekor kuda yang bisa terbang berasal dari gunung Kidul dikenal dengan nama kuda Semprani sedang melintasi gunung Manglayang dari Cirebon menuju Banten. Saat sedang melakukan perjalanan tersebut sang kuda terperosok disebuah area yang tidak jauh dari titik sanghiyang (kaki gunung). Kuda tersebut terjebak hingga beberapa waktu lamanya sehingga tempat ia terperosok berubah menjadi kubangan.

Kini kuda yang dimaksud adalah dalam wujud batu. Dari bentuk batu yang tampak, kuda tersebut mencoba membebaskan diri kubangan namun apa daya kuda tersebut tetap tidak mampu. Hingga akhirnya penunggang kuda menyerah dan duduk di sebuah kursi yang letaknya tidak jauh dari kubangan kuda tersebut. Nah tempat sang penunggang duduk disebut dengan Batu Kursi. Sedangkan kubangan sang kuda Semprani saat ini dikenal dengan nama Batu Kuda.

Menurut aturan yang berlaku sejak 3-4 tahun yang lalu, setiap hari Senin dan Kamis para pendaki atau siapapun dilarang memasuki area gunung Manglayang karena pada saat itu dipercaya sebagai hari berkumpulnya para leluhur dan kandidat lainnya (ruh). Lalu jika mendaki tidak diperkenankan jumlah orang dalam bilangan ganjil. Norma yang telah ditetapkan oleh pangriksa (sesepuh) sebaiknya ditaati karena hal itu berkenaan dengan keselamatan jiwa seseorang.

Namun kejadian buruk yang beraneka ragam telah membuka sebuah perjanjian keakuran antara alam Manglayang dengan manusia. Sekitar 44 sesepuh yang berasal dari Jawa Barat berkumpul untuk melakukan ritual “keakuran” agar kejadian yang sama tidak terulang lagi. Di area Batu Kuda inilah ritual dilakukan berbagai macam upaya telah dilaksanakan dan pada akhirnya membuahkan hasil, 3-4 tahun kebelakang adalah masa akhir dari kegelapan tentang Manglayang.

Kini siapapun boleh mengunjungi Manglayang pada hari Senin dan Kamis, juga boleh dalam hitungan ganjil. Namun norma mutlak tetap berlaku yaitu tidak memancing keributan dan membuat kerusuhan, menjaga dan memelihara hutan dan gunung. Tidak merusak alam, tidak merusak situs batu dengan mencoret-coret. Menjaga tali keharmonisan dengan alam dan tinggal berdampingan.


Untuk mencapai daerah wisata perkemahan Batu Kuda, bisa dilewatidari beberapa jalur, saya sarankan bagi yang pertama kali berkunjung ke objek wisata ini, apalagi yang dating dari luar kota Bandung, lebih baik lewat jalur Cileunyi, tepatnya lewat jalan yang belok kiri sebelum  jl. Percobaan Cileunyi kab. Bandung (setelah terminal cileunyi jika dari arah garut/sumedang). Jika dari arah kota Bandung berarti ujung atau akhir dari Jl.Percobaan Cileunyi (jalan satu jalur), belok kanan. Saya sarankan jalan ke situ karena tidak akan menemukan belokan, tinggal ikuti jalan itu sampai ke gerbang Batu Kuda. Saking mudahnya jalur ini untuk sampai ke lokasi Batu Kuda, tidak perlu bertanya pada penduduk sekitar untuk sampai ke lokasi wisata, karena ujung jalan ini adalah gerbang Wisata Batu Kuda.


Perjalanan keatas sampai Batu Kuda kurang lebih 7 kiloan, meskipun jalannya agak sempit, tapi tetap menikmati perjalanan karena suguhan pemandangan dan hawa dingin kota Bandung. Untuk fasilitas, tempat wisata ini terbilang lengkap. Di sini ada instalasi air, MCK, tempat duduk, papan petunjuk jalan, shelter, bahkan pemandu yang bisa memandu Anda selama berkegiatan di sini. Jadi, Anda tidak perlu khawatir. Meski lokasinya berada di perbukitan, Anda tidak usah khawatir karena akses menuju tempat wisata ini cukup mudah. Jalannya sudah beraspal sehingga Anda bisa menggunakan kendaraan. Namun, jika Anda tidak membawa mobil, Anda bisa menyewa ojek atau mobil colt.

Sumber :
http://www.wisatakebandung.com/  

http://nomadstudent.blogspot.com/

1 comment:

  1. Kawasan Batu kuda memang cocok untuk hiking santai dan tidak jauh dari kota bandung.

    salam kenal dari komunitas satubumikita

    ReplyDelete